Tentara Pembebasan Rakyat atau People Liberation Army (PLA) yang merupakan tentara nasional Republik Rakyat Tiongkok kini telah berkembang menjadi kekutan yang cukup ditakuti oleh dunia.
Tapi dibalik kekuatan yang menakutkan itu terdapat tentara perempuan dari Tiongkok yang cantik jelita yang terkadang bisa membuat musuh termasuk militer AS dan sekutunya bertekuk lutut akan keindah tubuh dan kemolekannya bahkan tanpa mengangkat senjata.
Lihat saja dalam sebuah acara parade militer yang dilakukan di Shanghai baru-baru ini.
Tentara perempuan Tiongkok tidak hanya memperlihatkan keahliannya dalam bertempur mereka juga piawai dalam baris-berbaris, senam maupun menari balet seperti yang dilansir News.163.
Sementara itu Global Times melaporkan bahwa militer China telah berkembang dengan cepat menjadi salah satu militer yang paling kuat di dunia dan memiliki hingga 10.000 hulu ledak nuklir di gudangnya.
Surat kabar milik pemerintah Tiongkok itu mengungkapkan berbagai perkembangan di sejumlah bagian dari militer China.
Global Times juga mencatat teknologi militer China telah berkembang cepat sejak pergantian abad, menjadi negara dengan anggaran pertahanan tertinggi kedua di dunia.
China berada di belakang Amerika Serikat yang sementara tetap bertahan memiliki tentara terbesar di dunia, termasuk dalam jumlah personel.
Pasukan militer Tiongkok terlihat dari udara tengah berparade di sebuah pangkalan militer
Pada 2013, China merilis jumlah personel PLA untuk pertama kalinya.
Negara tersebut mengklaim bahwa negara itu memiliki total 1.483.000 tentara, termasuk 850.000 di Angkatan Darat, 235.000 di Angkatan Laut, dan 398.000 di Angkatan Udara PLA.
Sementara Departemen Pertahanan AS memperkirakan pada tahun yang sama bahwa PLA Angkatan Darat sendiri memiliki 1,25 juta orang.
Sementara itu pada bulan ini China menggelar parade militer besar-besaran di Beijing untuk menandai kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Wartawan BBC di Beijing, Carrie Gracie, melaporkan parade tersebut diselenggarakan dalam skala terbesar yang belum pernah terjadi. Sebanyak 12 ribu serdadu dan 200 kendaraan militer, termasuk tank dan rudal, diperlihatkan di Lapangan Tiananmen.
Negara tersebut mengklaim bahwa negara itu memiliki total 1.483.000 tentara, termasuk 850.000 di Angkatan Darat, 235.000 di Angkatan Laut, dan 398.000 di Angkatan Udara PLA.
Sementara Departemen Pertahanan AS memperkirakan pada tahun yang sama bahwa PLA Angkatan Darat sendiri memiliki 1,25 juta orang.
Sementara itu pada bulan ini China menggelar parade militer besar-besaran di Beijing untuk menandai kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Wartawan BBC di Beijing, Carrie Gracie, melaporkan parade tersebut diselenggarakan dalam skala terbesar yang belum pernah terjadi. Sebanyak 12 ribu serdadu dan 200 kendaraan militer, termasuk tank dan rudal, diperlihatkan di Lapangan Tiananmen.
Menurut media pemerintah, 80 persen perangkat militer yang dipajang baru pertama kali dipamerkan ke publik. Tampak hadir di antara tamu undangan ialah Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Namun, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta utusan dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris tidak terlihat.
Saat menyampaikan pidato sambutan dalam parade tersebut, Presiden China Xi Jinping menyanjung "rakyat China yang berjuang keras dan mengalahkan agresi" Jepang. Dia juga mengatakan bakal mengurangi kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat dengan memangkas 300.000 personel. Namun, Xi tidak secara spesifik menyebutkan kapan hal itu akan dilaksanakan.
�Betapapun kuatnya China nanti, China tidak akan mencari hegemoni atau ekspansi. China tidak akan pernah melampiaskan penderitaan masa lalunya ke negara manapun,� kata Xi.
Tentara Pembebasan Rakyat China kini menjadi militer terbesar kedua di dunia dengan berkekuatan 2,3 juta personel. China juga memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah AS.
Namun, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe serta utusan dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris tidak terlihat.
Saat menyampaikan pidato sambutan dalam parade tersebut, Presiden China Xi Jinping menyanjung "rakyat China yang berjuang keras dan mengalahkan agresi" Jepang. Dia juga mengatakan bakal mengurangi kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat dengan memangkas 300.000 personel. Namun, Xi tidak secara spesifik menyebutkan kapan hal itu akan dilaksanakan.
�Betapapun kuatnya China nanti, China tidak akan mencari hegemoni atau ekspansi. China tidak akan pernah melampiaskan penderitaan masa lalunya ke negara manapun,� kata Xi.
Tentara Pembebasan Rakyat China kini menjadi militer terbesar kedua di dunia dengan berkekuatan 2,3 juta personel. China juga memiliki anggaran pertahanan terbesar kedua di dunia setelah AS.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar