1 2 3 4

Kamis, 24 September 2015

Hal ini yang Malah Bikin Indonesia Makin Kebarat-baratan

Terasa tidak jika negara kita ini makin lama sudah seperti negara-negara barat? Seperti yang kamu tahu sendiri kebiasaan masyarakat kita makin tidak menunjukkan adat ketimuran yang sudah digenggam kuat sejak lama. Contoh yang paling terlihat adalah perilaku anak mudanya yang sudah sangat barat sekali. Mulai dari pakaian hingga tingkah lakunya. Bahkan mereka dengan bangga menyebut barat sebagai contoh bagaimana seharusnya hidup walaupun hanya tersirat saja.

Tak cuma itu, masih banyak kesamaan lain yang membuat masyarakat kita makin tidak baik. Nah, jika lama-lama seperti ini dikhawatirkan hal-hal buruk yang terjadi di negara barat juga bakal dialami di sini. Agar menjadikan bangsa ini kembali seperti dulu, yang santun dan bersahaja, mungkin pemerintah harus benar-benar aware dengan deretan hal  ini.

1. Perkembangan LGBT yang Makin Eksis

Kasus yang berhubungan dengan LGBT yang masih terasa hangat adalah pernikahan sesama jenis yang dilakukan di Bali beberapa waktu lalu. Meskipun masih belum dikonfirmasi apakah ini benar-benar pernikahan atau kah hanya upacara adat biasa, namun indikasi ke arah sana sudah mulai terlihat.
Foto ini beredar belakangan sebagai bukti kuat LGBT makin diterima di negara ini [Image Source]
Foto ini beredar belakangan sebagai bukti kuat LGBT makin diterima di negara ini [Image Source]
Tak cuma kasus yang tengah hangat itu, belakangan masyarakat juga mulai makin menerima kaum LGBT sebagai bagian dari mereka. Contohnya seperti artis Aming yang diketahui ikut dalam perayaan LGBT di New York beberapa waktu lalu. Hal tersebut ternyata tak serta merta ditentang, bahkan ada pula yang mendukung dengan membawa nama HAM. Ya, HAM lagi-lagi jadi benteng agar hal seperti ini bisa diterima. Masyarakat pun juga tidak lagi menentang seperti dulu. Bisa dibayangkan jika nantinya makin banyak aktivis yang membela kaum LGBT. Jika seperti ini, maka tidak ada bedanya antara Indonesia dan negara-negara barat. Bendera pelangi pun akan berkibar di sudut-sudut kota.

2. Pergaulan Makin Bebas, Anak Gadis Sudah Tidak Malu-Malu Lagi

Di barat sih pergaulan bebas memang sudah menjadi hal yang lumrah. Laki-laki dan perempuan bisa bercampur baur melakukan aktivitas yang mereka inginkan. Berbeda di negara kita �dulu�, dimana orangtua sangat perhatian kepada anak-anaknya, terutama para perempuannya. Jangankan bergaul dengan laki-laki, keluar setelah magrib pun akan serta merta dilarang.
Seperti ini potret remaja kita saat ini [Image Source]
Seperti ini potret remaja kita saat ini [Image Source]
Namun hal tersebut sudah tak nampak lagi berlaku di masyarakat. Anak-anak perempuan bisa bebas keluar sampai malam. Masyarakat pun mulai menilai hal ini sebagai sesuatu yang lumrah. Alhasil, kasus hamil di luar nikah pun sudah banyak sekali yang terjadi dan masyarakat lagi-lagi tak merasa terganggu dengan itu. Di barat sendiri ada sebuah fenomena sosial yang aslinya miris sih, tapi mulai banyak ditiru oleh masyarakat kita. Mereka menganggap keperawanan adalah sesuatu yang tak penting lagi, bahkan cenderung memalukan. Di Indonesia sendiri juga hampir seperti ini, buktinya cukup banyak remaja putri yang kehilangan sesuatu yang harusnya dijaga itu. Ya, gara-gara pergaulan bebas yang makin memasyarakat tentunya.

3. Obat-Obatan Terlarang Masih Selalu Ditemukan

Drugs juga jadi hal yang membuat negara ini sama dengan barat. Seperti yang kamu tahu, berita di televisi yang menyiarkan deretan aksi kriminal pasti selalu ada yang memberitakan tentang obat-obatan ini. Hal tersebut seakan berkesan jika di negara ini obat-obatan sudah menyebar sangat luas. Pemerintah bukannya diam saja. Meskipun sudah sering menangkapi pengguna dan pengedar bahkan menghukum mati para tersangkanya, namun nyatanya obat-obatan terlarang juga masih ada.
Sudah mati-matian dibasmi masih saja ada [Image Source]
Sudah mati-matian dibasmi masih saja ada [Image Source]
Di barat pun sama. Obat-obatan juga menyebar luas bahkan diorganisir secara profesional lewat gangster-gangster. Pemerintah mereka sendiri sebenarnya juga sama dengan kita, mereka melarang peredaran obat-obatan tersebut karena memang terbukti membawa dampak buruk yang meluas. Namun jika dibandingkan dengan negara-negara barat, kita malah lebih parah lho. Jika di sana umumnya obat-obatan hanya dikonsumsi orang-orang dewasa dan mungkin sebagian kecil remajanya, di Indonesia justru sebaliknya. Cukup sering ditemui bocah-bocah SMP yang ketahuan menyimpan serbuk narkoba dan juga pil-pil tertentu.

4. Konsumsi Alkohol Tinggi

Percaya kah kamu jika alkohol yang harusnya adalah minuman terlarang itu sudah sangat dekat di masyarakat kita? Kalau tidak percaya, silahkan tengok saja hajatan yang ada di kampung-kampung. Sudah barang pasti ada alkohol di sana. Mirisnya lagi, remaja tanggung yang justru kerap menikmatinya.
Sama seperti narkoba, minuman keras juga sering sekali ditemukan meskipun sudah seringkali dimusnahkan [Image Source]
Sama seperti narkoba, minuman keras juga sering sekali ditemukan meskipun sudah seringkali dimusnahkan [Image Source]
Kalau di barat sih tak usah ditanya. Mereka dengan leluasa akan menenggaknya. Tidak ada aturan yang melarang hal tersebut kecuali meminum alkohol ketika hendak mengendarai kendaraan. Soal distribusi dan penyebaran, sepertinya Indonesia dan barat sudah tidak ada bedanya lagi. Di sana alkohol sangat mudah ditemukan. Di sini pun sama, bahkan sudah tersedia di super market terdekat. Kesukaan masyarakat kita akan alkohol juga tinggi. Terbukti cukup banyak kasus ditemukan minuman oplosan yang tersimpan rapi di warung-warung. Polisi sendiri mungkin sudah menemukan bergalon-galon minuman ini dan selalu saja masih ditemukan lagi dari waktu ke waktu. Bukti produksi yang tinggi itu juga tanda jika peminatnya memang banyak.

5. Melek Teknologi Tapi Hilang Nilai Sosialnya

Mungkin satu persamaan yang bisa dibanggakan antara barat dan Indonesia adalah masyarakat yang sebagian besar sudah melek teknologi. Siapa sih yang saat ini tak memegang gadget di tangannya? Masyarakat juga sangat update dengan segala informasi. Masyarakat barat pun sama dan kita bersaing dengan mereka soal itu.
Ada kah yang tidak terenyuh melihat gambar ini? [Image Source]
Ada kah yang tidak terenyuh melihat gambar ini? [Image Source]
Namun sayangnya, makin tinggi teknologi agaknya ikut mengurangi kesadaran sosial. Di barat, kamu akan sangat susah mendapatkan perhatian lebih-lebih simpati masyarakatnya. Mereka akan lebih perhatian kepada apa yang jadi urusannya dibandingkan dengan orang lain. Jika ada yang peduli itu hanya satu dari sekian ribu orang.

Di Indonesia pun sama. Mana sih anak-anak yang suka menyebrangkan seorang nenek di zebracross? Atau dimana pula keramahan masyarakat kita yang dulu? Semua sudah mulai tergerus arus globalisasi dan teknologi yang membuat kita jadi makin individualis.

Menyamakan diri dengan barat memang membanggakan, kalau yang dimaksud adalah soal peradaban, kemajuan teknologi dan sejenisnya. Tapi kalau pergaulan bebas sampai hilangnya nilai sosial, maka kita jangan senang jika disamakan dengan mereka. Kita adalah orang timur yang memegang teguh sopan santun dan etika.

Sayangnya, masyarakat kita yang condong ke barat-baratan memang lebih suka mencontoh bagian senang-senangnya saja daripada etos dan etis yang baik. Entah apa yang akan terjadi 5 sampai 10 tahun lagi jika kita tetap seperti ini dan tak berbenah diri.



(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About