Di Sumatera Utara ada sebuah kampung istimewa yang dikenal dengan Kampung M07adras atau Kampung Keling, yang menjadikan tempat ini sebagai wisata adalah karena kampung ini ditinggali oleh komunitas India. Di tempat ini, pengunjung akan merasakan suasana seperti di India meskipun sebenarnya kampung ini berada di Medan.
Di kecamatan Polonia, kota Medan, kawasan kampung Madras dihuni oleh warga keturunan India sejak tahun 1873. Nenek moyang mereka dari etnis Tamil, datang ke Medan untuk bekerja di perkebunan. Awalnya memang hanya 25 orang saja, tapi terus berkembang sampai sekarang.
Kampung Madras atau juga disebut dengan Little India menjadi salah satu kebanggaan kota Medan dengan keunikan kebudayaannya dan bangunan tua yang masih terjaga. Di kampung ini, masih banyak terdapat kuil umat Hindu, dan yang terbesar sekaligus tertua adalah kuil Sri Mariamman yang sudah berdiri sejak tahun 1884. Sekarang ini, nama Kampung Madras lebih sering digunakan daripada sebutan Kampung Keling. Kata Keling kurang disukai oleh penduduk ini karena lebih bersifat seperti ejekan. Selain itu, dalam bahasa India juga tidak ada istilah Keling. Sedangkan Madras, mencerminkan tanah asal nenek moyang mereka dahulu. Saat ini keturunan India yang ada di Medan bukanlah orang-orang yang datang langsung dari India. Mereka adalah generasi ketiga atau keempat dari pendatang pertama sehingga sudah banyak yang tidak bisa berbahasa India. Jadi, meskipun berasal dari keturunan India, mereka adalah murni orang Indonesia, mengingat mereka lahir dan besar di Indonesia.
Hingga tahun 1950an, kawasan kampung Madras masih banyak dihuni oleh banyak warga keturunan India. Namun keadaan ekonomi yang sulit akhirnya membuat mereka terpaksa pindah ke tempat lain. Kini, kampung Madras lebih banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Penduduk keturunan India ini sekarang hidup berdampingan dengan etnis lain yang ada di kampung Madras dengan baik tanpa perbedaan asal-usul atau ras mereka karena mereka semua adalah orang Indonesia. Namanya komunitas India, maka daerah ini juga banyak terdapat bangunan atau budaya yang berbau India. Selain kuil-kuil seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di kampung Madras juga sudah banyat terdapat rumah makan yang menjual masakan India, atau barang-barang dan pakaian khas India. Uniknya lagi, barang-barang seperti pakaian ini didatangkan langsung dari India.
Wah, siapa sangka jika ternyata masih ada komunitas India dengan kebudayaan yang masih kental di Indonesia, ya. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memang negara yang begitu beragam dan tentu saja keberagaman tersebut memang seharusnya bukanlah menjadi pemisah kita. Jadi, kapan kamu ingin mencobaa berkunjung ke Kampung Madras?
(sumber)
Di kecamatan Polonia, kota Medan, kawasan kampung Madras dihuni oleh warga keturunan India sejak tahun 1873. Nenek moyang mereka dari etnis Tamil, datang ke Medan untuk bekerja di perkebunan. Awalnya memang hanya 25 orang saja, tapi terus berkembang sampai sekarang.
Kampung Madras atau juga disebut dengan Little India menjadi salah satu kebanggaan kota Medan dengan keunikan kebudayaannya dan bangunan tua yang masih terjaga. Di kampung ini, masih banyak terdapat kuil umat Hindu, dan yang terbesar sekaligus tertua adalah kuil Sri Mariamman yang sudah berdiri sejak tahun 1884. Sekarang ini, nama Kampung Madras lebih sering digunakan daripada sebutan Kampung Keling. Kata Keling kurang disukai oleh penduduk ini karena lebih bersifat seperti ejekan. Selain itu, dalam bahasa India juga tidak ada istilah Keling. Sedangkan Madras, mencerminkan tanah asal nenek moyang mereka dahulu. Saat ini keturunan India yang ada di Medan bukanlah orang-orang yang datang langsung dari India. Mereka adalah generasi ketiga atau keempat dari pendatang pertama sehingga sudah banyak yang tidak bisa berbahasa India. Jadi, meskipun berasal dari keturunan India, mereka adalah murni orang Indonesia, mengingat mereka lahir dan besar di Indonesia.
Hingga tahun 1950an, kawasan kampung Madras masih banyak dihuni oleh banyak warga keturunan India. Namun keadaan ekonomi yang sulit akhirnya membuat mereka terpaksa pindah ke tempat lain. Kini, kampung Madras lebih banyak dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Penduduk keturunan India ini sekarang hidup berdampingan dengan etnis lain yang ada di kampung Madras dengan baik tanpa perbedaan asal-usul atau ras mereka karena mereka semua adalah orang Indonesia. Namanya komunitas India, maka daerah ini juga banyak terdapat bangunan atau budaya yang berbau India. Selain kuil-kuil seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di kampung Madras juga sudah banyat terdapat rumah makan yang menjual masakan India, atau barang-barang dan pakaian khas India. Uniknya lagi, barang-barang seperti pakaian ini didatangkan langsung dari India.
Wah, siapa sangka jika ternyata masih ada komunitas India dengan kebudayaan yang masih kental di Indonesia, ya. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memang negara yang begitu beragam dan tentu saja keberagaman tersebut memang seharusnya bukanlah menjadi pemisah kita. Jadi, kapan kamu ingin mencobaa berkunjung ke Kampung Madras?
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar