Beberapa waktu terakhir, marak sebuah video yang menunjukkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh bocah SMP perempuan kepada temannya. Nampak sang bocah tersebut dengan leluasa menampar dan juga menyiksa secara verbal. Korbannya sendiri hanya diam dan akhirnya menangis. Tanggapan untuk cuplikan ini, miris dan ngelus dada. Kelakuan para pelajar kita sudah sangat di luar batas.
Ya, kejadian tersebut hanya segelitir dari banyaknya aksi bullying yang pernah terekam kamera. Belum lagi yang tidak diungkap pasti sangat banyak. Pemerintah lewat Dinas Pendidikan dan pihak terkait harus segera bertindak tegas agar tidak lahir generasi yang tumbuh mendewasa dengan dendam dan kondisi mental rusak karena jadi korban bullying.
Meskipun sudah demikian parah, namun di luar negeri kasus yang sama bahkan terjadi lebih miris lagi. Tidak dimaksudkan agar memberikan kesan kita lebih beruntung, hanya saja jangan sampai hal itu juga terjadi di negara kita. Nah, berikut adalah deretan kejadian yang berhubungan dengan bullying paling parah.
Karena keseringan jadi bahan bulan-bulanan teman-temannya, ibu Young yang bernama Chelisa Grimes membekali putranya dengan sebuah handgun. Bukan untuk memecahkan kepala para pengejeknya, namun hanya sebagai peringatan saja. Awalnya hanya bermaksud hanya berjaga-jaga saja, namun siapa sangka jika Young akhirnya benar-benar menggunakan pistol yang diberikan ibunya. Ketika itu Young benar-benar dihina habis-habisan oleh setidaknya 6 orang temannya. Merasa terdesak, ia pun mengeluarkan handgun dari dalam tasnya dan kemudian mengacungkan pistolnya sambil menembakkan sebuah peluru. Melihat ini para pem-bully tadi pun lari tunggang langgang dan tak lama pihak keamanan pun datang. Kabar terakhir menyebutkan kalau Young telah dikeluarkan dari sekolah. Ya, tentu saja orangtua dan remaja tanggung ini beranggapan kalau hal tersebut sangat tidak adil.
Hal mengerikan tersebut terjadi ketika sekolah tempat Cade belajar tengah melakukan perayaan Super Hero Day. Bocah 13 tahun ini sendiri memakai kostum Two Face yang merupakan tokoh jahat di komik Batman. Tanpa dipicu oleh apa pun kemudian Cade berjalan di lorong sekolahnya dan kemudian mengambil sebuah pistol di dalam tasnya. Kemudian ia menembak dirinya sendiri dan seketika itu meninggal dunia. Setelah berhari-hari diketahui jika latar belakang kenapa remaja tanggung ini berbuat nekat adalah karena bullying.
Diketahui gadis ini tak hanya disiksa secara verbal ketika di sekolah, tapi juga lewat ribuan chat dan telepon. Karena mungkin tak tahan atas perlakuan yang diterimanya, Jade kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamarnya. Aksi solidaritas pun digelar teman-teman Jade lewat media sosial Facebook dan juga Twitter. Di dalam salah satu post diketahui dengan pasti jika semasa hidupnya Jade memang dihina habis-habisan oleh beberapa orang.
Ada satu lagi fakta unik tentang Jade. Ternyata gadis ini adalah aktivis anti bullying di sekolahnya dan sudah beroperasi selama beberapa bulan. Sayangnya, meskipun sangat melawan terhadap aksi bully, ia pun akhirnya menyerah. Hal ini jadi pembelajaran jika siapa pun korbannya bahkan aktivis sekalipun tetap butuh pendampingan.
Debbie pun berbuat sesuatu dengan melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah bahkan ke kepolisian. Namun sama sekali tak ada tanggapan yang serius atau lebih tepatnya diabaikan. Suatu ketika ibu dan anak ini tengah berjalan-jalan di mall, kemudian McKenna tiba-tiba meneriaki seorang bocah lelaki yang diduga adalah si pelaku bullying terhadapnya. Spontan sang ibu pun menghampiri si remaja tanggung tersebut dan mencekiknya dengan brutal.
Untungnya si bocah laki-laki tersebut tidak sampai kehabisan napas dan meninggal. Namun akhirnya malah Debbie yang harus merasakan penjara atas aksi balas dendamnya tersebut. Hal ini pun makin bikin McKenna tak karuan. Belum lagi sakit hatinya sembuh gara-gara di-bully, ia harus kehilangan ibunya untuk sementara waktu.
Aksi bullying biasanya adalah hal beruntutan. Artinya, pelaku biasanya adalah mantan korban. Kemudian untuk membalas sakit hatinya di masa lalu, ia pun mencari korban-korban baru. Kemudian korban selanjutnya akan melakukan hal yang sama dan seterusnya. Rantai mengerikan ini harus diputus dan diakhiri agar bullying tidak terus terjadi. Aksi tanggap dan proteksi juga harus dilakukan, tak terbatas apakah kita keluarga si korban atau bukan. Ketika semua orang peduli, maka hal-hal seperti ini pasti bisa disudahi.
(sumber)
Ya, kejadian tersebut hanya segelitir dari banyaknya aksi bullying yang pernah terekam kamera. Belum lagi yang tidak diungkap pasti sangat banyak. Pemerintah lewat Dinas Pendidikan dan pihak terkait harus segera bertindak tegas agar tidak lahir generasi yang tumbuh mendewasa dengan dendam dan kondisi mental rusak karena jadi korban bullying.
Meskipun sudah demikian parah, namun di luar negeri kasus yang sama bahkan terjadi lebih miris lagi. Tidak dimaksudkan agar memberikan kesan kita lebih beruntung, hanya saja jangan sampai hal itu juga terjadi di negara kita. Nah, berikut adalah deretan kejadian yang berhubungan dengan bullying paling parah.
1. Karena Keseringan Di-bully, Siswa Dibekali Pistol Oleh Ibunya
Sepertinya sangat alamiah sekali untuk melindungi diri saat kita diserang baik verbal maupun fisik. Namun tiap orang memiliki cara yang berbeda. Ada yang memilih untuk sabar dan ada juga yang mencoba untuk melawan dengan cara yang ekstrem. Seperti yang dilakukan oleh remaja 17 tahun bernama Young ini.Karena keseringan jadi bahan bulan-bulanan teman-temannya, ibu Young yang bernama Chelisa Grimes membekali putranya dengan sebuah handgun. Bukan untuk memecahkan kepala para pengejeknya, namun hanya sebagai peringatan saja. Awalnya hanya bermaksud hanya berjaga-jaga saja, namun siapa sangka jika Young akhirnya benar-benar menggunakan pistol yang diberikan ibunya. Ketika itu Young benar-benar dihina habis-habisan oleh setidaknya 6 orang temannya. Merasa terdesak, ia pun mengeluarkan handgun dari dalam tasnya dan kemudian mengacungkan pistolnya sambil menembakkan sebuah peluru. Melihat ini para pem-bully tadi pun lari tunggang langgang dan tak lama pihak keamanan pun datang. Kabar terakhir menyebutkan kalau Young telah dikeluarkan dari sekolah. Ya, tentu saja orangtua dan remaja tanggung ini beranggapan kalau hal tersebut sangat tidak adil.
2. Di-bully, Seorang Siswa Bunuh Diri Dengan Memakai Kostum Two Face
Adalah hal yang salah besar jika menganggap bullying sama sekali tak berpengaruh kepada korban. Celaan demi celaan ternyata mampu membuat korban melakukan hal-hal gila termasuk memutuskan untuk mengakhiri hidup. Cukup banyak kasus bunuh diri akibat bullying, termasuk salah satu kasusnya adalah yang menimpa siswa Oklahoma bernama Cade Poulos.Hal mengerikan tersebut terjadi ketika sekolah tempat Cade belajar tengah melakukan perayaan Super Hero Day. Bocah 13 tahun ini sendiri memakai kostum Two Face yang merupakan tokoh jahat di komik Batman. Tanpa dipicu oleh apa pun kemudian Cade berjalan di lorong sekolahnya dan kemudian mengambil sebuah pistol di dalam tasnya. Kemudian ia menembak dirinya sendiri dan seketika itu meninggal dunia. Setelah berhari-hari diketahui jika latar belakang kenapa remaja tanggung ini berbuat nekat adalah karena bullying.
3. Seorang Gadis Cantik Bunuh Diri Gara-Gara Di-bully Terlalu Cantik
Jika biasanya kasus bullying adalah penghinaan untuk hal-hal yang sifatnya tak baik, misalnya miskin, jelek, tidak berprestasi dan sebagainya, tapi hal yang berbeda dialami Jade Stringer. Ia dihina gara-gara terlalu cantik. Memang menurut teman-teman Jade, gadis ini sangat menawan dan cukup populer namanya.Diketahui gadis ini tak hanya disiksa secara verbal ketika di sekolah, tapi juga lewat ribuan chat dan telepon. Karena mungkin tak tahan atas perlakuan yang diterimanya, Jade kemudian memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamarnya. Aksi solidaritas pun digelar teman-teman Jade lewat media sosial Facebook dan juga Twitter. Di dalam salah satu post diketahui dengan pasti jika semasa hidupnya Jade memang dihina habis-habisan oleh beberapa orang.
Ada satu lagi fakta unik tentang Jade. Ternyata gadis ini adalah aktivis anti bullying di sekolahnya dan sudah beroperasi selama beberapa bulan. Sayangnya, meskipun sangat melawan terhadap aksi bully, ia pun akhirnya menyerah. Hal ini jadi pembelajaran jika siapa pun korbannya bahkan aktivis sekalipun tetap butuh pendampingan.
4. Ibu Seorang Gadis Mencekik Remaja yang Mem-bully Anaknya
Hati orangtua mana sih yang rela anaknya diperlakukan buruk? Hal tersebut juga dirasakan oleh Debbie Piscitella. Wanita ini sangat sakit hati ketika anaknya yang berusia 13 tahun di-bully habis-habisan di Facebook dengan kata-kata yang kasar luar biasa. Kejadian ini tak hanya sekali dan si gadis yang bernama McKenna terlihat sangat depresi dengan hal tersebut.Debbie pun berbuat sesuatu dengan melaporkan hal tersebut ke pihak sekolah bahkan ke kepolisian. Namun sama sekali tak ada tanggapan yang serius atau lebih tepatnya diabaikan. Suatu ketika ibu dan anak ini tengah berjalan-jalan di mall, kemudian McKenna tiba-tiba meneriaki seorang bocah lelaki yang diduga adalah si pelaku bullying terhadapnya. Spontan sang ibu pun menghampiri si remaja tanggung tersebut dan mencekiknya dengan brutal.
Untungnya si bocah laki-laki tersebut tidak sampai kehabisan napas dan meninggal. Namun akhirnya malah Debbie yang harus merasakan penjara atas aksi balas dendamnya tersebut. Hal ini pun makin bikin McKenna tak karuan. Belum lagi sakit hatinya sembuh gara-gara di-bully, ia harus kehilangan ibunya untuk sementara waktu.
Aksi bullying biasanya adalah hal beruntutan. Artinya, pelaku biasanya adalah mantan korban. Kemudian untuk membalas sakit hatinya di masa lalu, ia pun mencari korban-korban baru. Kemudian korban selanjutnya akan melakukan hal yang sama dan seterusnya. Rantai mengerikan ini harus diputus dan diakhiri agar bullying tidak terus terjadi. Aksi tanggap dan proteksi juga harus dilakukan, tak terbatas apakah kita keluarga si korban atau bukan. Ketika semua orang peduli, maka hal-hal seperti ini pasti bisa disudahi.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar