Sejarah identik dengan kisah tragis dan mengerikan yang terjadi di masa lalu. Sejarah mengenai makanan pun tidak jauh berbeda. Mulai dari restoran fast food yang mendunia, asal mula makanan pedas, penyebaran makanan melalui metode yang tidak lazim, fakta dibalik mie instan, dan pencegah kematian para pelaut. Makanan apa saja yang akan dibahas? Check this out.
Bentuk restoran McDonald pada tahun 1950an menyerupai desain arsitektur luar angkasa (googie). Hal itu dikarenakan pada tahun 1950an Amerika sedang dilanda demam luar angkasa karena gembar-gembor penerbangan mereka ke bulan. Sehingga hampir semua bangunan publik di Amerika terdiri dari plastik, neon, kaca, kubah, dan lengkungan besar menyerupai stasiun luar angkasa.
Sayangnya pada tahun 1960an, trend bangunan dengan arsitektur luar angkasa dianggap sudah kadaluarsa. Mereka beralih menjadi bentuk �kotak sepatu�. Tanpa plastik, neon, kaca, kubah, ataupun lengkungan besar, hanya kotak. Sehingga McDonald memutuskan untuk ikut berubah dengan merekrut Louis Cheskin sebagai konsultan marketing.
Sekilas info mengenai Louis Cheskin, dia adalah pria yang berhasil mempopulerkan margarin dengan memberi warna yang sama dengan mentega, kuning. Dia juga lah yang berhasil menjadikan Marlboro sebagai rokok populer di Amerika dengan mengusung embel-embel koboi sehingga terkesan jantan.
Cheskin mengusulkan agar McDonald tetap menjaga lengkungan kuning keemasan mereka. Cheskin berasumsi meski terkesan biasa dan kuno, lengkungan tersebut mirip seperti payudara berukuran raksasa. Woah!
Tidak percaya? Tapi yang jelas memang begitulah faktanya. Cheskin mengatakan bahwa payudara kuning menyala berukuran raksasa yang terletak di atap restoran akan menarik impuls Freudian para pembeli. Meski terkesan tidak masuk akal, McDonald harus berterima kasih kepada saran Cheskin, karena saat ini simbol M raksasa mereka telah terkenal ke seluruh penjuru dunia.
Siapapun yang tidak cukup berani memesan makanan ekstra super duper pedas kadang bertanya-tanya, kenapa bisa ada orang yang suka makan makanan yang bisa bikin perut mules dan buang air besar selama berhari-hari? Lagipula, cabai dahulu dihindari oleh umat manusia, jadi kenapa sekarang kita malah mencarinya?
Jawabannya karena orang zaman dulu terpaksa memakan makanan pedas untuk menghindari keracunan makanan yang dampaknya lebih jauh lebih buruk daripada sekedar memakan makanan pedas. Bakteri salmonella yang dapat menyebabkan penyakit melalui makanan sangat tidak suka makanan pedas. Sehingga pedas adalah obat yang mujarab untuk mengatasi keracunan makanan.
Makanan pedas menjadi makanan standar di tempat yang beriklim hangat atau tropis. Jadi bagi kamu pecinta makanan pedas, coret negara-negara Skandinavia sebagai tujuan wisata kulinermu. Sebaliknya kunjungilah negara beriklim tropis seperti India, Korea, atau negara kita tercinta, Indonesia.
Bakteri hidup dan berkembang di tempat yang panas dan lembab, tapi bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, jinten, dan cabai punya antibakteri yang sangat kuat. Sehingga orang yang hidup di iklim tropis menambahkan bumbu-bumbu tersebut ke dalam makanan mereka untuk mencegah berkembangnya bakteri di dalam makanan.
Rasa sakit yang datang bersamaan dengan rasa pedas merupakan pertanda bahwa makanan yang kamu makan benar-benar bebas dari bakteri. Jadi tidak perlu khawatir bakal keracunan, cuma kamu harus siap-siap bolak-balik pergi ke toilet.
Pad Thai adalah makanan asli Thailand dan merupakan menu yang selalu ada di setiap restoran Thai di Amerika. Pad Thai dibuat dari campuran mi yang ditumis, telur, ayam atau udang, tofu, kecambah, kacang, dan saus ikan. Pad Thai populer melalui cara yang tidak biasa dan agak aneh, yaitu fasis.
Pada tahun 1930, Thailand yang saat itu bernama Siam dikuasai oleh diktator fasis bernama Plaek Phibunsongkhram yang merupakan fans fanatik dari Benito Mussolini, diktator terkenal asal Italia. Tujuan Phibunsongkhram adalah ingin menyatukan Siam menjadi negara dengan satu budaya dan satu etnis, bukan negara dengan multi etnis.
Dalam mencapai tujuannya, dia menutup sekolah dan surat kabar Tionghoa, menaikkan pajak pada mereka, melarang dialek lokal, dan terlibat jauh dalam segala taktik propaganda yang saat itu populer di Italia dan Jerman.
Dia mengganti nama Siam menjadi Thailand, dan berusaha untuk menghilangkan ketergantungan kepada ekspor asing seperti nasi, yang mana saat itu dikonsumsi oleh sebagian besar orang Thailand. Untuk itulah dia mengutus beberapa orang untuk menginvestigasi resep yang tidak menggunakan nasi. Dan dari investigasi itu ditemukanlah Pad Thai, yang ironisnya menggunakan bahan baku mi yang merupakan makanan asli Tionghoa. Pemerintah Thailand kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa Pad Thai merupakan makanan utama mereka.
Untungnya, Pad Thai ternyata bisa diterima oleh masyarakat Thailand karena rasanya yang cukup enak. Dan ketika suasana politik di Thailand mereda, Pad Thai tetap menjadi makanan populer.
Tahun 1945 merupakan tahun yang sangat berat bagi Jepang, akibat nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, negara itu berubah dari negara industri yang powerful menjadi negara penuh asap dan radioaktif akibat nuklir. Masalah terbesar bagi mereka saat itu adalah bagaimana caranya pemerintah Jepang bisa memberi makan korban yang hidup dari serangan nuklir tersebut.
Sebagai permintaan maaf mereka, Amerika menyumbangkan tepung dalam jumlah yang besar ke Jepang, dengan harapan cara termurah dan termudah orang Jepang mengatasi kelaparan adalah dengan membuat roti. Tapi, roti adalah budaya barat dan Jepang tidak biasa memakan roti sebagai makanan pokok mereka. Mereka tidak bisa memproduksi dalam jumlah yang besar dan kemungkinan sebagian besar orang Jepang tidak tahu cara membuat roti sendiri.
Sebagai gantinya, mereka membuat mie. Tetapi dalam mengatasi kelaparan dengan menggunakan mie menimbulkan permasalahan tersendiri, mereka butuh banyak waktu untuk membuat dan menyajikannya. Berawal dari Momofuku Ando yang melihat orang mengantri berjam-jam di hari yang dingin hanya untuk semangkuk mie panas, dia mempunyai solusi bahwa masalah tersebut akan bisa diatasi jika mereka punya mie yang lebih cepat masak. Dia pun mengusulkan mie instan. Yang saat ini menjadi makanan nasional anak kos seluruh Indonesia saat ini.
Ando tidak membatasi penemuannya hanya untuk menyelamatkan Jepang, dia ingin membuat makanan yang bisa dimakan oleh semua orang di seluruh dunia. Dan mie instan adalah jawabannya, mie ayam lebih tepatnya. Karena tidak semua negara memakan daging sapi atau babi, jadi yang dipilih adalah ayam.
Dengan menggunakan perkakas yang ada di halaman belakangnya, Ando menemukan cara untuk memasak mie dengan merendamnya di kuah kaldu dan mengeringkannya menjadi blok-blok sehingga dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama. Karena metode pengeringannya itulah, orang Jepang bisa menikmati mie dengan hanya menuangkan air panas dan menunggunya selama semenit atau dua menit.
Mie instan atau disebut ramen di Jepang menjadi sangat populer tidak hanya di negara asalnya, tapi juga di belahan dunia lain, termasuk di negara kita sendiri. Hidup makanan nasional anak kos!
Selama Great Age of Exploration, atau biasa disebut dengan periode penjelajahan, mereka yang berlayar di lautan bakal menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun terombang ambing di lautan tanpa pernah melihat daratan sama sekali. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang meninggal karena makanan saat itu tidak ada yang bisa bertahan lama.
Setelah stok buah dan sayuran mereka habis atau membusuk, opsi terakhir untuk mendapatkan makanan adalah dengan cara memancing. Tapi, ikan kekurangan nutrisi nabatim sehingga menyebabkan pelaut gampang terkena penyakit kudis, bisul, masalah pernafasan, gusi membusuk, dan meninggal. Tragis.
Tidak ingin terus-menerus seperti itu, para pelaut mencoba-coba bereksperimen dengan menggunakan berbagai makanan yang tahan lama dan tidak menyebabkan penyakit-penyakit mengerikan itu. Setelah beberapa eksperimen mereka menemukan sumber masalah penyakit kudis, yaitu kurangnya vitamin C pada tubuh.
Tetapi di zaman seperti itu, kata vitamin bahkan belum ditemukan. Sehingga mereka kesusahan dalam mencari makanan yang bisa menghindarkan mereka dari kematian. Saat-saat yang ditunggu itu akhirnya terjadi pada tahun 1768, ketika kapten kapal James Cook pergi bertualang yang nanti pada akhirnya dia menemukan Australia, dia mengangkut sekitar 7860 pounds atau 3565 kg asinan/acar kubis ke kapalnya yang bernama Endeavour.
Asinan/acar kubis itu adalah kubis yang difermentasi, sehingga tidak akan membusuk meski disimpan dalam waktu yang lama. Karena kaya akan vitamin C, tidak ada satupun kru kapalnya yang terkena kudis. Apa yang baru ditemukan oleh dunia barat pada tahun 1768 tersebut sebenarnya telah ditemukan lebih dulu beratus-ratus tahun sebelumnya di belahan bumi yang lain. Kimchi! Ya, Kimchi di Korea Selatan telah lama menjadi makanan yang bisa dihidangkan kapan saja dan dengan apa saja.
Kepopuleran kimchi bahkan sempat membuat McDonald di Korea menjadikannya sebagai salah satu topping untuk burgernya.
Jadi ketika kamu menemukan burger kimchi di McDonald, bayangkan saja payudara besar yang berkilau warna kuning keemasan berhasil mencegahmu terkena penyakit kudis yang mematikan.
(sumber)
5. Sejarah Dibalik Logo �M� Dari McDonald
Logo M berwarna kuning keemasan dari McDonald ini adalah salah satu simbol paling ikonik yang sudah dikenal di seluruh dunia. Tahukah kamu kalau sebenarnya logo ini hampir dibuang oleh restoran fast food asal Amerika tersebut? Alasan utama dipilihnya logo tersebut adalah faktor simbol seksual Freudian dari Sigmund Freud. Emang apa hubungannya?Bentuk restoran McDonald pada tahun 1950an menyerupai desain arsitektur luar angkasa (googie). Hal itu dikarenakan pada tahun 1950an Amerika sedang dilanda demam luar angkasa karena gembar-gembor penerbangan mereka ke bulan. Sehingga hampir semua bangunan publik di Amerika terdiri dari plastik, neon, kaca, kubah, dan lengkungan besar menyerupai stasiun luar angkasa.
Sayangnya pada tahun 1960an, trend bangunan dengan arsitektur luar angkasa dianggap sudah kadaluarsa. Mereka beralih menjadi bentuk �kotak sepatu�. Tanpa plastik, neon, kaca, kubah, ataupun lengkungan besar, hanya kotak. Sehingga McDonald memutuskan untuk ikut berubah dengan merekrut Louis Cheskin sebagai konsultan marketing.
Sekilas info mengenai Louis Cheskin, dia adalah pria yang berhasil mempopulerkan margarin dengan memberi warna yang sama dengan mentega, kuning. Dia juga lah yang berhasil menjadikan Marlboro sebagai rokok populer di Amerika dengan mengusung embel-embel koboi sehingga terkesan jantan.
Cheskin mengusulkan agar McDonald tetap menjaga lengkungan kuning keemasan mereka. Cheskin berasumsi meski terkesan biasa dan kuno, lengkungan tersebut mirip seperti payudara berukuran raksasa. Woah!
Tidak percaya? Tapi yang jelas memang begitulah faktanya. Cheskin mengatakan bahwa payudara kuning menyala berukuran raksasa yang terletak di atap restoran akan menarik impuls Freudian para pembeli. Meski terkesan tidak masuk akal, McDonald harus berterima kasih kepada saran Cheskin, karena saat ini simbol M raksasa mereka telah terkenal ke seluruh penjuru dunia.
4. Makanan Pedas Untuk Mencegah Keracunan Makanan
Siapapun yang tidak cukup berani memesan makanan ekstra super duper pedas kadang bertanya-tanya, kenapa bisa ada orang yang suka makan makanan yang bisa bikin perut mules dan buang air besar selama berhari-hari? Lagipula, cabai dahulu dihindari oleh umat manusia, jadi kenapa sekarang kita malah mencarinya?
Jawabannya karena orang zaman dulu terpaksa memakan makanan pedas untuk menghindari keracunan makanan yang dampaknya lebih jauh lebih buruk daripada sekedar memakan makanan pedas. Bakteri salmonella yang dapat menyebabkan penyakit melalui makanan sangat tidak suka makanan pedas. Sehingga pedas adalah obat yang mujarab untuk mengatasi keracunan makanan.
Makanan pedas menjadi makanan standar di tempat yang beriklim hangat atau tropis. Jadi bagi kamu pecinta makanan pedas, coret negara-negara Skandinavia sebagai tujuan wisata kulinermu. Sebaliknya kunjungilah negara beriklim tropis seperti India, Korea, atau negara kita tercinta, Indonesia.
Bakteri hidup dan berkembang di tempat yang panas dan lembab, tapi bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, jinten, dan cabai punya antibakteri yang sangat kuat. Sehingga orang yang hidup di iklim tropis menambahkan bumbu-bumbu tersebut ke dalam makanan mereka untuk mencegah berkembangnya bakteri di dalam makanan.
Rasa sakit yang datang bersamaan dengan rasa pedas merupakan pertanda bahwa makanan yang kamu makan benar-benar bebas dari bakteri. Jadi tidak perlu khawatir bakal keracunan, cuma kamu harus siap-siap bolak-balik pergi ke toilet.
3. Pad Thai Menjadi Populer Lewat Propaganda Fasis
Pad Thai adalah makanan asli Thailand dan merupakan menu yang selalu ada di setiap restoran Thai di Amerika. Pad Thai dibuat dari campuran mi yang ditumis, telur, ayam atau udang, tofu, kecambah, kacang, dan saus ikan. Pad Thai populer melalui cara yang tidak biasa dan agak aneh, yaitu fasis.
Pada tahun 1930, Thailand yang saat itu bernama Siam dikuasai oleh diktator fasis bernama Plaek Phibunsongkhram yang merupakan fans fanatik dari Benito Mussolini, diktator terkenal asal Italia. Tujuan Phibunsongkhram adalah ingin menyatukan Siam menjadi negara dengan satu budaya dan satu etnis, bukan negara dengan multi etnis.
Dalam mencapai tujuannya, dia menutup sekolah dan surat kabar Tionghoa, menaikkan pajak pada mereka, melarang dialek lokal, dan terlibat jauh dalam segala taktik propaganda yang saat itu populer di Italia dan Jerman.
Dia mengganti nama Siam menjadi Thailand, dan berusaha untuk menghilangkan ketergantungan kepada ekspor asing seperti nasi, yang mana saat itu dikonsumsi oleh sebagian besar orang Thailand. Untuk itulah dia mengutus beberapa orang untuk menginvestigasi resep yang tidak menggunakan nasi. Dan dari investigasi itu ditemukanlah Pad Thai, yang ironisnya menggunakan bahan baku mi yang merupakan makanan asli Tionghoa. Pemerintah Thailand kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa Pad Thai merupakan makanan utama mereka.
Untungnya, Pad Thai ternyata bisa diterima oleh masyarakat Thailand karena rasanya yang cukup enak. Dan ketika suasana politik di Thailand mereda, Pad Thai tetap menjadi makanan populer.
2. Mi Instan Dibuat Untuk Mencegah Kelaparan Pasca Perang Dunia II
Tahun 1945 merupakan tahun yang sangat berat bagi Jepang, akibat nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, negara itu berubah dari negara industri yang powerful menjadi negara penuh asap dan radioaktif akibat nuklir. Masalah terbesar bagi mereka saat itu adalah bagaimana caranya pemerintah Jepang bisa memberi makan korban yang hidup dari serangan nuklir tersebut.
Sebagai permintaan maaf mereka, Amerika menyumbangkan tepung dalam jumlah yang besar ke Jepang, dengan harapan cara termurah dan termudah orang Jepang mengatasi kelaparan adalah dengan membuat roti. Tapi, roti adalah budaya barat dan Jepang tidak biasa memakan roti sebagai makanan pokok mereka. Mereka tidak bisa memproduksi dalam jumlah yang besar dan kemungkinan sebagian besar orang Jepang tidak tahu cara membuat roti sendiri.
Sebagai gantinya, mereka membuat mie. Tetapi dalam mengatasi kelaparan dengan menggunakan mie menimbulkan permasalahan tersendiri, mereka butuh banyak waktu untuk membuat dan menyajikannya. Berawal dari Momofuku Ando yang melihat orang mengantri berjam-jam di hari yang dingin hanya untuk semangkuk mie panas, dia mempunyai solusi bahwa masalah tersebut akan bisa diatasi jika mereka punya mie yang lebih cepat masak. Dia pun mengusulkan mie instan. Yang saat ini menjadi makanan nasional anak kos seluruh Indonesia saat ini.
Ando tidak membatasi penemuannya hanya untuk menyelamatkan Jepang, dia ingin membuat makanan yang bisa dimakan oleh semua orang di seluruh dunia. Dan mie instan adalah jawabannya, mie ayam lebih tepatnya. Karena tidak semua negara memakan daging sapi atau babi, jadi yang dipilih adalah ayam.
Dengan menggunakan perkakas yang ada di halaman belakangnya, Ando menemukan cara untuk memasak mie dengan merendamnya di kuah kaldu dan mengeringkannya menjadi blok-blok sehingga dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama. Karena metode pengeringannya itulah, orang Jepang bisa menikmati mie dengan hanya menuangkan air panas dan menunggunya selama semenit atau dua menit.
Mie instan atau disebut ramen di Jepang menjadi sangat populer tidak hanya di negara asalnya, tapi juga di belahan dunia lain, termasuk di negara kita sendiri. Hidup makanan nasional anak kos!
1. Asinan/Acar Kubis Menjadi Penyelamat Kematian
Selama Great Age of Exploration, atau biasa disebut dengan periode penjelajahan, mereka yang berlayar di lautan bakal menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun terombang ambing di lautan tanpa pernah melihat daratan sama sekali. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang meninggal karena makanan saat itu tidak ada yang bisa bertahan lama.
Setelah stok buah dan sayuran mereka habis atau membusuk, opsi terakhir untuk mendapatkan makanan adalah dengan cara memancing. Tapi, ikan kekurangan nutrisi nabatim sehingga menyebabkan pelaut gampang terkena penyakit kudis, bisul, masalah pernafasan, gusi membusuk, dan meninggal. Tragis.
Tidak ingin terus-menerus seperti itu, para pelaut mencoba-coba bereksperimen dengan menggunakan berbagai makanan yang tahan lama dan tidak menyebabkan penyakit-penyakit mengerikan itu. Setelah beberapa eksperimen mereka menemukan sumber masalah penyakit kudis, yaitu kurangnya vitamin C pada tubuh.
Tetapi di zaman seperti itu, kata vitamin bahkan belum ditemukan. Sehingga mereka kesusahan dalam mencari makanan yang bisa menghindarkan mereka dari kematian. Saat-saat yang ditunggu itu akhirnya terjadi pada tahun 1768, ketika kapten kapal James Cook pergi bertualang yang nanti pada akhirnya dia menemukan Australia, dia mengangkut sekitar 7860 pounds atau 3565 kg asinan/acar kubis ke kapalnya yang bernama Endeavour.
Asinan/acar kubis itu adalah kubis yang difermentasi, sehingga tidak akan membusuk meski disimpan dalam waktu yang lama. Karena kaya akan vitamin C, tidak ada satupun kru kapalnya yang terkena kudis. Apa yang baru ditemukan oleh dunia barat pada tahun 1768 tersebut sebenarnya telah ditemukan lebih dulu beratus-ratus tahun sebelumnya di belahan bumi yang lain. Kimchi! Ya, Kimchi di Korea Selatan telah lama menjadi makanan yang bisa dihidangkan kapan saja dan dengan apa saja.
Kepopuleran kimchi bahkan sempat membuat McDonald di Korea menjadikannya sebagai salah satu topping untuk burgernya.
Jadi ketika kamu menemukan burger kimchi di McDonald, bayangkan saja payudara besar yang berkilau warna kuning keemasan berhasil mencegahmu terkena penyakit kudis yang mematikan.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar