1 2 3 4

Sabtu, 26 September 2015

Kisah Perseteruan di Balik Akting Mesra Pasangan Film Hollywood

Memasangkan dua pribadi berbeda untuk tampil sesuai keinginan sutradara tentu bukan proses yang mudah dan tanpa cela. Berikut ini beberapa drama menarik di balik performa apik mereka di depan kamera.

Tanpa kehadiran chemistry atau jalinan emosi di antara para aktor-aktris dalam sebuah adegan film, niscaya adegan-adegan yang ditampilkan dalam film terlihat "kering" dan tidak menarik. Paul Feig (Bridesmaid) bahkan pernah mengatakan tidak ada gunanya mengambil gambar sebuah film jika tidak ada jalinan emosi di antara para aktor/aktrisnya.

Jalinan emosi atau yang sudah akrab disebut chemistry memungkinkan sang aktor/aktris mengungkap lebih dari apa yang tertulis dalam naskahnya. Cerita yang sedang diangkat dalam film menjadi lebih kaya dan manusiawi. Sebagai penonton pun, rasanya bukan hal sulit untuk melihat bahwa sebuah adegan tersaji begitu indah, mendalam, dan mengharukan bila di antara para aktor dan aktrisnya mampu menjalin chemistry dengan baik. Terlebih lagi apabila

chemistry yang sedang dibangun dalam filmnya adalah chemistry antara sepasang kekasih. NY Casting melansir bahwa untuk menjalin chemistry mendalam sebagai "pasangan" dalam film diperlukan usaha yang tidak sedikit.

Salah satunya adalah belajar untuk terbuka dan mempercayai lawan main, bahkan ketika sang lawan main adalah orang yang baru pertama kali bekerja dengan sang aktor/aktris dalam sebuah proses produksi. Dalam perfilman Hollywood, proses untuk membangun chemistry bisa beragam.

Ada yang melaluinya dengan tanpa halangan, ada yang harus melalui proses panjang dan penuh dengan drama. Ya, memasangkan dua pribadi yang berbeda untuk bisa tampil sesuai keinginan sutradara tentu bukan proses yang mudah dan tanpa cela. Berikut ini beberapa drama menarik di balik performa apik pasangan aktor-aktris dalam filmnya, simak satu per satu.



Patrick Swayze dan Jennifer Grey
Film yang dibintangi oleh keduanya, Dirty Dancing (1987) menjadi blockbuster di tahun perilisannya. Film drama romantis itu berhasil meraup pendapatan sebesar 63,95 juta dolar AS, seperti tercatat dalam Box Office Mojo. Lagu tema Dirty Dancing. "(I've Had) The Time of My Life" masuk dalam nominasi Best Soundtrack Academy Awards di tahun 1987 dan berhasil pulang membawa piala.

Semua kesuksesan itu tak bisa dilepaskan dari akting Patrick dan Jennifer yang dalam filmnya berperan sebagai Johnny Castle (Patrick) dan Frances "Baby" Houseman (Jennifer). Keduanya tokoh tersebut dikisahkan sebagai guru tari dan muridnya yang terlibat cinta di sebuah musim panas.

Apa diperlihatkan keduanya di depan kamera boleh dikatakan tidak sesuai dengan kondisi mereka yang sebenarnya. Sebelum bertandem di Dirty Dancing, keduanya baru saja merampungkan film Red Dawn (1984). Dan keduanya tidak puas dengan hasil akhirnya filmnya itu. Baik Patrick dan Jennifer tidak tertarik dengan proyek ini pada awalnya. Patrick Swayze menilai Jennifer sebagai sosok wanita yang terlalu sulit dan 'gila' untuk diajak kerjasama. Beberapa sumber bahkan menyebutkan bahwa keduanya kerap bertengkar jika tidak sedang dalam proses syuting.


Leonardo DiCaprio dan Claire Danes
Roman tragis Romeo dan Juliet karya sastrawan Inggris William Shakespeare telah diadaptasi menjadi layar lebar sebanyak lima kali sejak pertama kali digarap di tahun 1968. Dari kesemua adaptasi tersebut, boleh taruhan bahwa yang paling dikenal adalah versi Baz Luhrmann, Romeo + Juliet (1996).

DiCaprio telah menjadi pilihan utama sang sutradara sejak awal. Sementara Claire Danes harus bersaing terlebih dahulu dengan Sarah Michelle Gellar, Jennifer Love Hewitt, Kate Winslet, dan Christina Ricci. Keputusan Luhrmann memadukan kedua bintang muda tersebut dalam adaptasi roman klasik ini berbuah manis. Dari total bujet yang diperkirakan sebesar 14,5 juta dolar AS, Romeo + Juliet meraup pendapatan tiga kali lipat khusus di AS saja.

Perolehan secara komersil ini seakan membayar drama antara kedua pemeran utamanya selama proses syuting berlangsung. Claire Danes yang saat itu masuk berumur 16 tahun menilai lawan mainnya Leonardo DiCaprio yang sudah berumur 22 tahun sebagai sosok kekanak-kanakan. Sebabnya, ia jengah dengan kebiasaan DiCaprio untuk mengerjai cast lainnya dan juga para kru. Sementara di lain pihak, DiCaprio menilai Danes sebagai sosok yang sok dan kaku. Dari pengakuan salah satu kru, keduanya tak pernah berbicara satu dengan lainnya ketika tidak sedang dalam proses syuting.


Teri Hatcher dan Pierce Brosnan
Terlepas dari adegan panas yang dilakoni, mantan pemeran James Bond, Pierce Brosnan dengan lawan mainnya, Bond Girl, Teri Hatcher dalam film Tomorrow Never Dies (1998), ternyata Brosnan mengaku tak terlalu nyaman bekerja bersama sang aktris.

Di mata Brosnan, Hatcher tak bisa mengatur waktunya. Ia selalu datang terlambat ke lokasi syuting. "Aku sangat marah kepadanya. Dia selalu membuatku menunggu lama. Aku akui aku sempat mengeluarkan kata-kata kasar kepadanya," cerita Brosnan kepada Telegraph. Beberapa waktu setelah wawancara Brosnan tersebut, diketahui bahwa Hatcher sedang mengandung dan selalu sakit di pagi hari. Brosnan langsung meminta maaf kepada lawan mainnya itu.

Kisah cinta tragis di antara tokoh Bond dan Paris Carver (Teri Hatcher) membawa Tomorrow Never Dies menjadi installment terlaris ke enam dalam franchise James Bond*.


Rachel McAdams dan Ryan Gosling
Kedua tokoh dalam film The Notebook (2004), Allie (Rachel McAdams) dan Noah (Ryan Gosling) diceritakan selalu mendapat kendala dalam mengarungi asmara mereka. Memang selalu ada perdebatan, tapi toh pada akhirnya mereka berdua saling mencintai.  Berbeda dengan keduanya ketika berada di dunia nyata, McAdams dan Gosling terus menerus berdebat.

"Mungkin aku tak seharusnya menceritakan hal ini, tapi mereka benar-benar tidak akur ketika berada di lokasi syuting. Benar-benar tidak akur," ujar sutradara filmnya, Nicholas Cassavetes kepada  told VH1.

Ia pun menambahkan bahwa Gosling pernah meminta dirinya secara pribadi untuk mengganti McAdams dengan aktris lain. "Dia datang kepadaku di tengah ratusan kru. Dan dia berkata 'Nick, kemarilah. Maukah kamu pergi menemuinya dan menggantinya dengan aktris lain?'." Nick pun tak bisa berkata-kata dengan permintaan itu. Hubungan mereka berdua digambarkan oleh sang sutradara penuh dengan teriakan satu dengan yang lain.

Terlepas dari kisah perseteruan yang terjadi di balik layar, The Notebook boleh dikatakan mendapat rapor tak buruk secara komersil di kawasan Amerika Serikat saja. Filmnya meraup 81 juta dolar AS. Bahkan adegan berciuman antara Ryan Gosling dan Rachel McAdams menjadi adegan memorable dan meraih Best Kiss dalam MTV Movie Awards tahun 2005. 



(sumber)

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About