Keji dan tidak manusiawi. Inilah saat dramatis tentara Israel menodongkan senapannya di dhadapan mahasiswa remaja Palestina. Kemudian mahasiswa menggenakan burka itu ditembak mati karena tidak mau memperlihatkan isi tasnya di pos pemeriksaan. Peristiwa ini ketika seorang tentara Israel bersenjata berhadapan dengan mahasiswa Palestina. Dilansir Daily Mail, mahasiswa bernama Hadeel al-Hashlamon, 18, ditembak di sebuah pos pemeriksaan di Tepi Barat.
Ketegangan terus berlangsung menjelang libur Yahudi dan Muslim pada pekan ini. Jepretan foto memeprlihatkan sebelum mahasiswa itu ditembak mati oleh dua tentara Israel. Kemudian tentara Israel menembaknya karena ada perintah menembak menyusul insiden di kota Hebron, Tepi Barat. Usai penembakan, mahasiswa itu dibawa ke sebuah rumah sakit Israel dalam kondisi kritis.
Ayahnya, Salah al-Hashlamon mengatakan anaknya meninggal dunia akibat tembakan tentara Israel sementara dua tentara Israel itu tidak terluka. Menurut media lokal Palestina, ia telah ditembak 10 kali setelah menolak untuk membuka isi tasnya atau mengangkat tabir wajahnya.
Namun seorang saksi mata mengatakan kepada New York Times bahwa dia ditembak ketika berusaha menunjukkan kepada tentara Israel apa yang ada dalam tasnya. Seorang saksi terpisah, Fawaz Abu Aisheh, 34, mengatakan kepada Times bahwa ia mahasiswa itu tidak tahu bahasa Ibrani ketika kejadian berlangsung.
"Dia terdiam seperti paku, sepertinya dia shock. Dan aku berteriak, 'Dia tidak mengerti bahasa Ibrani!'," ujar salah satu saksi mata."Bahkan jika dia punya pisau, ia harus melompati penghalang setinggi satu meter tinggi mencapai tentara," katanya dan disana terdapat tujuh tentara dengan senjata berat.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar