Saat melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, Anda tentu harus menyertakan curriculum vitae (CV) yang merangkum data diri dan pengalaman kerja Anda. CV yang disusun dengan baik, ringkas, namun informatif pastinya akan membuat pihak perusahaan merasa terkesan dengan Anda, yang akhirnya bersedia menerima Anda sebagai karyawan.
Dalam sebuah riset terbaru terungkap bahwa sebagian besar atasan di berbagai perusahaan di Inggris hanya menghabiskan waktu selama setidaknya tiga menit untuk membaca CV para kandidat karyawan yang prospektif.
Dengan kata lain, para pencari kerja sebaiknya memastikan bahwa CV mereka memiliki "kekuatan" dan mampu menarik perhatian para atasan yang akan merekrut.
Survei New College of the Humanities di London, Inggris, menemukan bahwa ribuan orang menyia-nyiakan kesempatan mereka untuk direkrut oleh perusahaan terbaik hanya karena penulisan CV.
Nah, berikut sejumlah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para pencari kerja dalam menulis CV.
Pertama, kesalahan dalam pengetikan atau typo serta kesalahan gramatikal, misalnya apabila CV ditulis dalam bahasa Inggris.
Selain itu, kesalahan lain adalah tidak menggunakan ragam bahasa formal.
Seharusnya, CV ditulis dengan ragam bahasa formal untuk menegaskan profesionalitas Anda.
Di samping itu, janganlah menggunakan jargon, bahasa yang klise, dan berbunga-bunga yang memberi kesan berlebihan.
Para kandidat pegawai pun biasanya tidak memperhatikan panjang CV.
Sebaiknya, CV tidak ditulis lebih dari dua halaman agar pihak perusahaan yang membaca CV Anda tidak merasa bosan.
Kesalahan lain yang kerap dilakukan adalah memberikan bingkai-bingkai pada halaman CV.
Perlu diperhatikan bahwa CV sebaiknya disusun sesederhana mungkin.
Dalam penulisan CV, ada beberapa kandidat karyawan yang menggunakan kata ganti orang ketiga.
Nah, sebaiknya pastikan bahwa Anda merujuk diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang pertama atau menggunakan "saya" dalam setiap penyebutan diri sendiri.
Selain itu, jangan menggunakan gambar-gambar ilustrasi seperti clip art atau emoji.
Demikian beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para kandidat karyawan dalam menyusun CV.
Jangan lupa, CV adalah gerbang pertama sekaligus utama dalam membentuk persepsi atasan dan perusahaan terhadap Anda.
Oleh karenanya, pastikan CV Anda disusun secara baik, jujur, tidak berlebihan, rapi, dan profesional.
Seharusnya, CV ditulis dengan ragam bahasa formal untuk menegaskan profesionalitas Anda.
Di samping itu, janganlah menggunakan jargon, bahasa yang klise, dan berbunga-bunga yang memberi kesan berlebihan.
Para kandidat pegawai pun biasanya tidak memperhatikan panjang CV.
Sebaiknya, CV tidak ditulis lebih dari dua halaman agar pihak perusahaan yang membaca CV Anda tidak merasa bosan.
Kesalahan lain yang kerap dilakukan adalah memberikan bingkai-bingkai pada halaman CV.
Perlu diperhatikan bahwa CV sebaiknya disusun sesederhana mungkin.
Dalam penulisan CV, ada beberapa kandidat karyawan yang menggunakan kata ganti orang ketiga.
Nah, sebaiknya pastikan bahwa Anda merujuk diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang pertama atau menggunakan "saya" dalam setiap penyebutan diri sendiri.
Selain itu, jangan menggunakan gambar-gambar ilustrasi seperti clip art atau emoji.
Demikian beberapa kesalahan yang kerap dilakukan para kandidat karyawan dalam menyusun CV.
Jangan lupa, CV adalah gerbang pertama sekaligus utama dalam membentuk persepsi atasan dan perusahaan terhadap Anda.
Oleh karenanya, pastikan CV Anda disusun secara baik, jujur, tidak berlebihan, rapi, dan profesional.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar