Ahmed Mohamed, pelajar muslim berusia 14 tahun yang membuat jam digital tetapi disangka bom, mendapat berbagai dukungan dari perusahaan besar. Setelah Facebook, Twitter, dan NASA, kini dukungan juga datang dari Microsoft. Dukungan dari raksasa software tersebut sedikit berbeda. Bila perusahaan lain lebih memberikan dukungan moril atau kesempatan untuk menjadi karyawan magang, Microsoft mengirimkan paket berisi berbagai produk teknologi.
Berdasarkan gambar yang dilansir di situs resmi Microsoft, Ahmed berfoto bersama hadiah-hadiah dari Microsoft. Terdapat tablet teranyar Microsoft, Surface Pro 3. Tidak diketahui model mana yang didapatkannya. Sekadar informasi, perangkat itu sendiri dijual dengan harga mulai dari 800 dollar AS (Rp 11,5 juta) hingga 1.300 dollar AS (Rp 18,7 juta). Selain itu, Ahmed tampak menerima printer tiga dimensi Cube 3D, wearable Microsoft Band, komputer mini Raspberry Pi, dan aplikasi perkantoran Office 365.
"Ini, tentunya, merupakan perangkat-perangkat keren," tulis Microsoft, sebagaimana KompasTekno rangkum dari situs resmi Microsoft, Senin (21/9/2015). Ahmed Mohamed, seorang siswa MacArthur High School, Texas, AS, ditangkap polisi akibat diduga membawa bom ke sekolahnya, Rabu (16/9/2015).
Setelah pengusutan, diketahui bahwa tuduhan itu keliru.
Tuduhan tersebut berasal dari seorang guru Bahasa Inggris Ahmed. Meskipun pada awal kejadian remaja itu sudah bersikeras mengatakan bahwa alat yang dibawanya adalah jam digital rakitan sendiri, sang guru tetap merasa alat tersebut mencurigakan. Di Twitter, dukungan netizen terhimpun melalui tanda pagar #IStandWithAhmed. Dari masyarakat akar rumput, industri TI, para CEO, hingga politisi, menyemangati Ahmed melalui kicauan masing-masing.
Antara lain Hillary Clinton, Google Science Fair, Pebble, Jack Dorsey, Aaron Levie, hingga Presiden AS Barrack Obama.
Setelah pengusutan, diketahui bahwa tuduhan itu keliru.
Tuduhan tersebut berasal dari seorang guru Bahasa Inggris Ahmed. Meskipun pada awal kejadian remaja itu sudah bersikeras mengatakan bahwa alat yang dibawanya adalah jam digital rakitan sendiri, sang guru tetap merasa alat tersebut mencurigakan. Di Twitter, dukungan netizen terhimpun melalui tanda pagar #IStandWithAhmed. Dari masyarakat akar rumput, industri TI, para CEO, hingga politisi, menyemangati Ahmed melalui kicauan masing-masing.
Antara lain Hillary Clinton, Google Science Fair, Pebble, Jack Dorsey, Aaron Levie, hingga Presiden AS Barrack Obama.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar