Seorang wanita asal Amerika Serikat, tersenyum di samping peti jenazah suaminya. Dia terlihat begitu bahagia atas kehilangan suaminya yang meninggal dunia akibat overdosis heroin.
Eva Holland berpose bersama anak-anaknya, di sebelah peti suaminya, Mike Settles yang meninggal akibat overdosis heroin di Ohio, Amerika Serikat. facebook via dailymail.co.uk
Eva Holland, ibu dua anak asal Ohio, mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk mengkampanyekan sesuatu yang dia katakan sebagai kematian yang dapat dicegah.
Seperti yang dilansir Daily Mail pada Senin 14 September 2015, suami Holland, Mike Settles, 26 tahun, meninggal pada 2 September setelah belum lama ini kambuh kecanduannya akan narkoba di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Sebelumnya pada Natal ia telah keluar setelah dinyatakan sembuh dari kecanduan heroin di pusat rehabilitasi.
Setelah mengadakan prosesi pemakamannya pada pekan lalu, Holland membuat langkah kontroversial dengan berpose sambil tersenyum bersama anak-anaknya, Lucas dan Ava, di samping peti mati suaminya dan kemudian mengunggah gambar itu ke Facebook dan Instagram dengan penjelasan yang panjang.
"Aku yakin foto ini membuat banyak orang tidak nyaman, saya mengambil itu untuk menunjukkan realitas kecanduan," tulisnya dalam keterangan foto.
Eva Holland dan Mike telah bersama selama 11 tahun, mereka memulai pernikahan sejak Holland masih berusia 15 tahun dan dikaruniai dua anak yakni Lucas dan Ava.
Holland menjelaskan bahwa suaminya mulai kecanduan ketika masih remaja. Namun ia telah berhenti dan mulai kecanduan lagi setelah mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk menyembuhkan masalah pada giginya.
"Dia melakukannya begitu baik untuk beberapa lama. Namun beberapa bulan lalu, dia mulai lagi dengan sebuah pil untuk 'sakit gigi' yang membawanya kembali ke jalur kecanduan, bukannya jalan pemulihan."
Eva menambahkan Mike mengklaim bisa mengatasinya. Dia bisa berhenti sendiri dan tidak perlu mendapatkan bantuan lagi. Kenyataannya, dia harus menghembuskan nafas terakhirnya Rabu lalu.
"Ayah dari anak-anak saya, orang yang saya cintai sejak saya masih kecil. Saya perlu berbagi kisahnya siapa tahu dapat membantu orang lain."
(sumber)
Eva Holland berpose bersama anak-anaknya, di sebelah peti suaminya, Mike Settles yang meninggal akibat overdosis heroin di Ohio, Amerika Serikat. facebook via dailymail.co.uk
Eva Holland, ibu dua anak asal Ohio, mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk mengkampanyekan sesuatu yang dia katakan sebagai kematian yang dapat dicegah.
Seperti yang dilansir Daily Mail pada Senin 14 September 2015, suami Holland, Mike Settles, 26 tahun, meninggal pada 2 September setelah belum lama ini kambuh kecanduannya akan narkoba di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Sebelumnya pada Natal ia telah keluar setelah dinyatakan sembuh dari kecanduan heroin di pusat rehabilitasi.
Setelah mengadakan prosesi pemakamannya pada pekan lalu, Holland membuat langkah kontroversial dengan berpose sambil tersenyum bersama anak-anaknya, Lucas dan Ava, di samping peti mati suaminya dan kemudian mengunggah gambar itu ke Facebook dan Instagram dengan penjelasan yang panjang.
"Aku yakin foto ini membuat banyak orang tidak nyaman, saya mengambil itu untuk menunjukkan realitas kecanduan," tulisnya dalam keterangan foto.
Eva Holland dan Mike telah bersama selama 11 tahun, mereka memulai pernikahan sejak Holland masih berusia 15 tahun dan dikaruniai dua anak yakni Lucas dan Ava.
Holland menjelaskan bahwa suaminya mulai kecanduan ketika masih remaja. Namun ia telah berhenti dan mulai kecanduan lagi setelah mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk menyembuhkan masalah pada giginya.
"Dia melakukannya begitu baik untuk beberapa lama. Namun beberapa bulan lalu, dia mulai lagi dengan sebuah pil untuk 'sakit gigi' yang membawanya kembali ke jalur kecanduan, bukannya jalan pemulihan."
Eva menambahkan Mike mengklaim bisa mengatasinya. Dia bisa berhenti sendiri dan tidak perlu mendapatkan bantuan lagi. Kenyataannya, dia harus menghembuskan nafas terakhirnya Rabu lalu.
"Ayah dari anak-anak saya, orang yang saya cintai sejak saya masih kecil. Saya perlu berbagi kisahnya siapa tahu dapat membantu orang lain."
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar