Sebuah kisah yang menyentuh hati dari China. Banyak penduduk di sana bersimpati mendengar kisah tentang seorang ayah yang setiap hari berjalan 28 km dan menggendong anaknya yang lumpuh ke sekolah pergi dan balik.
Setiap hari, Yu Xukang, 40 tahun, bangun jam 6 pagi dan menggendong putranya, Qiang, berjalan ke sekolah. Ia berjalan 2 jam lamanya dan jam 4 petang ia menjemput Qiang kembali.
Kaki anaknya lumpuh, namun pendidikan yang baik tetap harus ditempuh. Meski Yu Xukang perlu berjalan selama 6 jam per hari, pergi dan balik, hanya untuk menghantar jemput anaknya. Ia tak merasa keberatan, walaupun dalam setahun ia menggaanti kasutnya sebanyak 3 kali.
Semua ia lakukan asalkan anaknya boleh belajar di sekolah dan tidak terlambat sampai ke sana. Kesungguhan hati si ayah ini membuat pentadbiran tempatan berniat untuk memberikan bantuan kewangan pada keluarga kecil ini. Apatah lagi Yu Xukang hanya bekerja sebagai petani.
Setiap hari, Yu Xukang, 40 tahun, bangun jam 6 pagi dan menggendong putranya, Qiang, berjalan ke sekolah. Ia berjalan 2 jam lamanya dan jam 4 petang ia menjemput Qiang kembali.
Kaki anaknya lumpuh, namun pendidikan yang baik tetap harus ditempuh. Meski Yu Xukang perlu berjalan selama 6 jam per hari, pergi dan balik, hanya untuk menghantar jemput anaknya. Ia tak merasa keberatan, walaupun dalam setahun ia menggaanti kasutnya sebanyak 3 kali.
Semua ia lakukan asalkan anaknya boleh belajar di sekolah dan tidak terlambat sampai ke sana. Kesungguhan hati si ayah ini membuat pentadbiran tempatan berniat untuk memberikan bantuan kewangan pada keluarga kecil ini. Apatah lagi Yu Xukang hanya bekerja sebagai petani.
Yu Xukang tak keberatan menjadi kaki bagi anaknya. Ini adalah bentuk kasih sayang ayah yang luar biasa. Keduanya ditinggalkan oleh isteri Yu Xukang beberapa tahun lalu. Maka dari itu Yu Xukang berusaha menjaga dan membesarkan Qiang walaupun hanya seorang diri.
Sumber : blog dairishare
0 komentar:
Posting Komentar