Menurut warga Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, di mana �N� itu tinggal bersama ibu dan neneknya, dia sering mengalami �sakau� setelah merokok di perempatan lampu merah di sekitar kawasan tersebut. Suatu ketika, seperti dilansir Okezone, dia tiba-tiba berjalan terhuyung ke belakang di emperan sebuah toko dekat lampu merah Jalan Gajah Raya, Semarang.
Tubuh kecilnya bergerak gontai dengan jari-jari yang kaku mengepal. Tidak lama kemudian, tubuhnya itu pun jatuh tergeletak dengan sebatang rokok terselip di antara jari-jarinya. Sebagian orang yang lewat di sana, langsung berhenti ingin memberikan pertolongan. Namun, ketika sudah sadar, bocah perokok itu malah meminta sebatang rokok untuk memulihkan kesadarannya.
Selain karena ibunya, kebiasaan buruk �N� itu juga semakin menjadi-jadi, karena selalu mendapat rokok dengan cara membelinya dengan uang pemberian dari orang-orang yang kasihan padanya. Dia pun kerap mangkal di perempatan lampu merah atau emperan toko. Sedang orangtuanya bekerja sebagai pemulung sampah dan barang bekas, yang sangat jarang mengawasinya.
�Kalau diberi uang, pasti digunakannya membeli rokok. Diberi makanan, di malah tidak mau,� ujar salah seorang warga bernama Aji Nata.
(sumber)
0 komentar:
Posting Komentar